Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Linux Basic Command Line: Konsep File Permission

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara Linux dan Windows adalah konsep file permission yang sangat ketat di Linux (maupun sistem operasi keluarga Unix lainnya). Hal ini sering kali menimbulkan kebingungan bagi pengguna yang baru berpindah dari Windows. Sebenarnya konsep file permission itu sangat sederhana. Ia mengatur mana file yang menjadi milik kita, milik user A, milik grup programer, atau milik root, dll. Ia juga mengatur apakah suatu file dapat kita baca, tulis, atau eksekusi saja atau kombinasi dari ketiganya.

File permission dapat mengatur hak akses terhadap suatu file untuk pemilik (user), grup (group), dan selain pemilik atau grupnya (others). Dalam aplikasinya di sistem operasi, hak akses ini diaplikasikan dalam bentuk bit dengan masing-masing kelompok di atas (user, group, dan others) diwakili oleh tiga bit. Bingung? Coba perhatikan hasil perintah ls berikut ini.
Kolom pertama dari hasil perintah tersebut merupakan hak akses terhadap file yang bersangkutan. Kita coba analisis lebih jauh dengan menggunakan contoh baris dua dari screenshoot tersebut.
drwxr-xr-x  2 preman preman      4096 2010-07-27 07:53 assembly
Karakter pertama di kolom pertama pada umumnya adalah d atau -. Keduanya tidak berhubungan secara langsung dengan hak akses. d menandakan direktori, sedangkan - menandakan file. Sembilan karakter berikutnya lah yang mengatur hak akses terhadap file bersangkutan. Mari kita persempit pembahasan pada sembilan karakter ini.
rwxr-xr-x
Tiga karakter pertama merupakan penanda akses untuk pemilik file. Tiga karakter berikutnya menandakan permisi untuk grup pemilik file. Sedangkan tiga karakter terakhir merupakan penanda akses untuk siapapun. Jadi dari file di atas, kita bisa gambarkan hak aksesnya sebagai berikut:
user: rwx
group: r-x
others: r-x
Cara membacanya adalah r berarti dapat dibaca, w berarti dapat ditulis (edit), x berarti dapat dieksekusi jika berupa file atau dapat dipanggil dengan perintah cd jika berupa direktori. Nah untuk contoh di atas berarti user pemiliknya dapat membaca, menulis, dan eksekusi. Grup dan selainnya hanya dapat membaca dan eksekusi.

Di sistem operasi, karakter-karakter tersebut ditandai dengan bit 0 atau 1. Bit 0 digunakan untuk menonaktifkan hak akses tertentu dan sebaliknya. Maka hak akses dari file di atas jika dituliskan dalam bentuk digit biner adalah:
111101101
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak mau direpotkan dengan menghapalkan angka-angka biner seperti ini. Oleh karena itu, kebanyakan perintah yang berkaitan dengan hak akses di Linux menggunakan angka basis sepuluh atau desimal. Caranya adalah menggabungkan masing-masing tiga angka biner di atas lalu kita konversi ke bentuk desimal.
111 = 7
101 = 5
101 =5
Sehingga hak akses pada file tersebut jika dituliskan dalam bentuk desimal adalah 755. Kombinasi angka ini lah yang nanti akan kita gunakan untuk memanipulasi hak akses suatu file menggunakan perintah-perintah untuk memanipulasi file dan direktori.

Selain kolom pertama, kolom ke-3 dan ke-4 juga punya peranan penting dalam konsep file permission. Kolom ke-3 merupakan pemilik dari file, sedangkan kolom ke-4 merupakan grup pemilik file tersebut. Sekarang coba tebak, siapa pemilik dan grup pemilik file pada contoh di atas?

0 komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentar, saran, maupun kritik di sini: