Kumpulan Tutorial Proxmox VE 1.9

Proxmox Virtual Environment merupakan salah satu platform virtualisasi bare metal. Platform ini menggabungkan KVM (Kernel-base Virtual Machine) dengan OpenVZ dalam satu platform. Proxmox juga menyediakan antarmuka administrasi berbasis web yang sangat mudah digunakan. Hal ini berbeda sekali dengan solusi virtualisasi menggunakan distro Linux lain yang mengharuskan kita menggunakan command line. Singkatnya, Proxmox VE adalah solusi virtualisasi berbasis Linux yang sangat mudah diimplementasikan.

Kumpulan Tutorial Server Storage OpenFiler 2.3

Membangun solusi storage baik berupa NAS (Network-attached Storage) maupun SAN (Storage Area Network) tidak harus selalu mahal. Kita dapat memanfaatkan berbagai teknologi berbasi Free/Open Source Software (FOSS) untuk menekan biaya seminimal mungkin. Walaupun menggunakan perangkat lunak gratisan, kualitas tidak perlu dipertanyakan. Ada banyak teknologi berbasis FOSS yang kualitasnya dapat diandalkan.

4 Distro Khusus Untuk Membangun Server Storage

Storage atau yang dalam bahasa Indonesia mendapatkan padanan media penyimpanan merupakan salah satu komponen utama penyusun data center modern. Secara garis besar dibagi menjadi dua, internal dan external storage. Internal storage biasanya mempunyai keterbatasan karena jumlah slot yang dapat ditampung server juga terbatas. External storage hadir untuk menutupi kelemahan itu. Media penyimpanan eksternal dibagi lagi menjadi dua, NAS (Network-attached Storage) dan SAN (Storage Area Network). Dua-duanya banyak tersedia di pasaran dengan harga yang biasanya cukup mahal. Salah satu solusi yang lebih ekonomis adalah membangun storage sendiri menggunakan distro khusus.

Mengaktifkan Layanan Sharing Samba Di OpenSuSE 12.1

Mengaktifkan layanan sharing Samba di OpenSuSE 12.1 bukanlah perkara yang sulit. Selain karena Samba sudah di-install secara default, kita juga dapat menggunakan YaST untuk melakukan konfigurasi. YaST dapat digunakan untuk membuat pengaturan Samba dari yang paling sederhana sekedar berbagi berkas sampai yang paling rumit sebagai domain controller. OpenSuSE dengan YaST memang sangat memanjakan para pengguna Linux, telebih lagi para pemula.

Konfigurasi Jaringan di OpenSuSE 12.1

Artikel Tutorial Ngoprek kali ini akan membahas konfigurasi jaringan di OpenSuSE 12.1. Kita akan menggunakan YaST yang merupakan tool berbasis GUI dan menjadi salah satu keunggulan distro ini dibandingkan distro GNU/Linux yang lain. Hampir semua konfigurasi di OpenSuSE dapat dilakukan menggunakan YaST. Selain mengunakan YaST, konfigurasi jaringan dapat juga dilakukan lewat command line seperti kebanyakan distro GNU/Linux lainnya.

Trik Mengatasi Error Proxmox: vzctl destroy Failed

Saya baru melakukan live migration virtual machine (VPS) dari node proxmox1 ke node proxmox2 setelah selesai melakukan konfigurasi cluster di Proxmox VE 2.3. Namun tiba-tiba di tengah pemindahan ini ada error yang mengakibatkan proses berhenti. Sepertinya migrasi tidak benar-benar gagal karena VPS yang dipindahkan sudah tidak terdaftar lagi di proxmox1, melainkan di proxmox2. Saya coba menjalankan virtual machine berbasis OpenVZ ini, tidak bisa. Saya coba pindahkan kembali ke proxmox1, tidak bisa juga.

Tutorial Proxmox: User, Group, Permission, Role, Dan Pool

Proxmox 2.3 mendukung beberapa metode manajemen user, di antaranya adalah LDAP, Active Diretory (AD), Linux PAM, dan Proxmox VE authentication server. LDAP dan AD membutuhkan server eksternal khusus untuk autentikasi. Sedangkan Linux PAM dan Proxmox VE authentication merupakan autentikasi internal. Konsep manajemen user ini memungkinkan kita untuk membuat user dan group lalu memberikan role dan permission untuk pengelolaan Proxmox VE. Kita juga dapat memberikan akses mengubah konfigurasi komponen seperti storage, VM, atau sistem ke user/group tertentu saja. Kita bahkan dapat membuat user/group yang hanya dapat melihat tapi tidak dapat mengubah konfigurasi.

Tutorial Proxmox: Live Migration Pada VPS OpenVZ

Salah satu keuntungan yang kita dapatkan setelah membuat HA cluster di Proxmox 2.3 adalah kemampuan untuk memindahkan VPS (Virtual Private Server) dari satu node ke node lain tanpa down time sama sekali. Fitur inilah yang biasa kita kenal sebagai online live migration. Bayangkan saja kalau kita hendak melakukan perawatan di salah satu server fisik yang dipasangi Proxmox yang mengharuskan mesin dimatikan, VPS yang ada di server tersebut dapat kita migrasikan ke server lain agar layanan di atasnya dapat berjalan dengan normal.

Tutorial Proxmox: Konfigurasi High Availability Cluster

High Availability (HA) sepertinya sudah menjadi satu keharusan untuk layanan infrastruktur IT masa kini. Itu suatu pertanda kalau IT semakin penting artinya untuk dunia bisnis saat ini. Berbagai upaya dan produk dihasilkan untuk mencapai ketersediaan layanan selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan, dan 365 hari dalam setahun. Zero down time, begitu istilah yang sangat digilai para sysadmin dan pengelola data center. Salah satu solusi yang cukup banyak digunakan di level intfrastruktur untuk mencapai zero down time adalah cluster dengan fitur HA. Tutorial Ngoprek akan membahas bagaimana membuat HA cluster di Proxmox VE 2.3 dalam tutorial ini.

Tutorial Proxmox: Membuat VPS Berbasis KVM

KVM atau Kernel-based Virtual Machine merupakan pilihan virtualisasi model lain yang disediakan Proxmox 2.3 jika VPS OpenVZ tidak cocok untuk kebutuhan kita. KVM menyediakan dukungan sistem operasi guest yang lebih luas. Berbagai sistem operasi populer seperti Windows, Solaris, FreeBSD, Haiku, ReactOS, Plan9, dan Linux itu sendiri dapat berjalan dengan baik di atas KVM. Sayangnya untuk menjalankan KVM, CPU di host membutuhkan fitur khusus (Intel VT-X atau AMD-V). Namun hal ini tentu saja bukan halangan untuk mencoba membuat Virtual Private Server atau VPS berbasis KVM di Proxmox. Apalagi PC server masa kini kebanyakan sudah dilengkapi fitur virtualisasi.

Tutorial Proxmox: Membuat VPS Berbasis OpenVZ

OpenVZ pada dasarnya bukanlah virtualisasi, melainkan isolasi terhadap proses-proses yang berjalan di atas kernel sistem operasi. Itulah sebabnya kernel yang dijalankan selalu sama di semua sistem operasi guest maupun host. Konsep virtualisasi seperti ini biasa juga dikenal sebagai container, Virtual Environtment (VE), atau Virtual Private Server (VPS) sama seperti jail di FreeBSD. Salah satu kekurangan container adalah ia hanya dapat menjalankan sistem operasi yang sama dengan inangnya. VPS berbasis OpenVZ merupakan pilihan tepat jika kita membutuhkan virtual machine yang cepat dan efisien.

Tutorial Proxmox: Upload ISO Image dan Template OpenVZ

Kita membutuhkan dua bahan ini diunggah ke server Proxmox VE sebelum membuat virtual machine apapun, ISO dan template. Image ISO digunakan sebagai virtual CD-ROM untuk instalasi VPS berbasis KVM. Sedangkan template dibutuhkan untuk membuat VPS berbasis OpenVZ. Khusus untuk template OpenVZ, kita dapat mengunduhnya langsung dari web administrasi Proxmox. Namun jika kita mendapatkannya dari tempat lain, maka kita harus mengunggahnya menggunakan antarmuka yang disediakan.

Tutorial Proxmox: Restore Virtual Machine Secara Manual

Kemarin saya sudah menceritakan bagaimana cara melakukan backup virtual machine secara manual di Proxmox, kali ini kita akan melanjutkan dengan me-restore hasil backup di host lain. Dua hal ini saya lakukan untuk melakukan upgrade Proxmox VE dari versi 1.9 ke 2.3. Langkah-langkah lengkap proses upgrade tersebut akan saya tulis di artikel lain saja. Satu hal paling perlu diperhatikan saat melakukan restore ini adalah ID yang digunakan untuk virtual machine yang baru. Kita harus memilih ID baru yang belum digunakan sama sekali. Namun karena melakukan restore di host dari hasil fresh install, saya dapat menggunakan ID yang sama dengan virtual machine aslinya.

Trik Mengatasi Error Proxmox: Volume Does Not Exist

Trik berikut ini digunakan untuk mengatasi permasalahan virtual machine berbasis KVM yang tidak dapat berjalan di Proxmox VE. Pesan error yang ditampilkan ketika kita hendak menghidupkan virtual machine adalah:
TASK ERROR: volume 'local:iso/openmediavault_0.4_amd64.iso' does not exist
Error tersebut terjadi karena file openmediavault_0.4_amd64.iso yang digunakan sebagai CD-ROM tidak lagi ada di sistem Proxmox. Bisa jadi karena telah dihapus atau mungkin virtual machine baru saja dipindahkan dari host lain.

Trik Mengatasi Error iSCSI dan NFS Storage Di Proxmox

Beberapa hari belakangan saya menemukan error yang disebabkan tidak terkoneksinya storage iSCSI dan NFS share di web administrasi Proxmox VE. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada server OpenFiler yang digunakan sebagai NAS maupun SAN. Jika menilik pesan error yang ditampilkan di browser, awalnya saya tidak berpikir kalau hal ini berkaitan dengan storage. Anehnya lagi hanya beberapa bagian dari web administrasi yang mengalami error ini. Menu storage adalah salah satu yang tidak dapat diakses sama sekali. Selain itu menu-menu yang terkait dengan storage juga tidak dapat diakses dan akhirnya menampilkan error read timeout.

Cara Membakar (Burning) ISO Image Ke CD/DVD

Installer berbagai distro GNU/Linux kebanyakan didistribusikan dalam bentuk image ISO. Kita harus membakarnya (burning) ke dalam CD untuk dapat menggunakannya. Namun banyak pengguna yang salah dengan menggunakan cara yang sama ketika mereka membakar data biasa ke CD. Hasilnya justru CD yang kita dapatkan tidak bootable. Cara yang benar untuk membakar image ISO ke CD/DVD adalah menggunakan fasilitas image burning yang disertakan dalam  kebanyakan software burner.

Instalasi Ubuntu Server 12.04 Sebagai MAAS

MAAS atau Metal As A Service merupakan salah satu inovasi yang ditanamkan Canonical ke dalam Ubuntu edisi server. MAAS membawa konsep cloud computing ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu server fisik. MAAS sangat cocok untuk mereka yang mengelola banyak sekali server fisik. Dengan adanya MAAS, menambah dan mengurangi server fisik menjadi semudah pengelolaan instance di level IAAS (Infrastructure As A Service). Kita akan melihat instalasi Ubuntu Server 12.04 sebagai MAAS dalam tutorial ini.

Tutorial Proxmox: Backup Virtual Machine Secara Manual

Walaupun Proxmox VE sudah menyediakan fasilitas backup job terjadwal di web administrasi, namun tak ada salahnya kalau kita juga mengetahui cara melakukannya lewat baris perintah. Backup manual mungkin saja dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya ketika kita melakukan upgrade Proxmox ke versi lebih baru. Atau ketika kita hendak melakukan fresh intall, sebaiknya semua virtual machine dibuatkan backup secara manual. Nantinya kita tinggal melakukan restore di sistem yang baru.

Cara Mengatasi Error VirtualBox: Unable To Boot

VirtualBox dapat kita jalankan di atas sistem operasi 32 bit maupun 64 bit. Sedangkan sistem operasi  guest yang dapat kita jalankan di atas VirtualBox tentu saja harus sesuai dengan sistem operasi host. Sistem operasi guest 32 bit dapat berjalan sebagai virtual machine di atas sistem operasi host 64 bit maupun 32 bit. Sebaliknya sistem operasi guest 64 bit tidak dapat berjalan di atas host 32 bit. Namun ternyata ada kasus khusus di mana sistem operasi guest 32 bit tidak dapat berjalan di atas host 64 bit, padahal selama proses instalasi virtual machine berjalan lancar.

Membuat Cloning Virtual Machine Di VirtualBox 4.2.10

Fitur cloning di VirtualBox memungkinkan untuk membuat salinan virtual machine menjadi beberapa virtual machine lain yang sama persis dan siap digunakan. Fitur ini sangat berguna jika kita ingin membuat beberapa server dari distro yang sama dengan aplikasi yang sama dan konfigurasi yang sama pula. Alih-alih membuat beberapa virtual machine lalu memasang sistem operasi di atasnya, lebih baik kita membuat satu virtual machine, memasang sistem operasi di atasnya, melengkapinya dengan berbagai aplikasi, melakukan konfigurasi, kemudian membuat cloning.

Tutorial Instalasi Server Proxmox VE 2.3

Selama ini saya masih menggunakan Proxmox VE 1.9 yang sebenarnya sudah lumayan kuno. Sebab Proxmox sudah merilis beberapa versi lebih baru setelahnya. Versi 2.3 sendiri dirilis pada awal bulan Maret 2013. Ada banyak fitur baru dan perbaikan yang disertakan dalam rilis ini. Salah satu yang cukup mencolok saya perhatikan adalah web administrasi yang sudah menggunakan JQuery sehingga tampilannya terlihat lebih menarik dan elegan. Artikel Tutorial Ngoprek kali ini akan membahas instalasi Proxmox Virtual Environtment 2.3.

Tutorial FreeNAS: Extend ZFS Volume

Di artikel tentang ZFS On Linux di Ubuntu Server 12.04, saya sudah sempat bercerita tentang beberapa kehebatan file system yang menjadi fitur andalan FreeNAS itu. Kali ini kita akan meninjau satu lagi bukti kecanggihan ZFS. Sistem berkas ini mempunyai kemampuan untuk menambahkan disk lain ke dalam volume dengan sangat mudah (extend volume). Semisal kita punya satu volume yang kapasitasnya sudah hampir habis, tapi masih ada disk lain di sistem yang menganggur. Di FreeNAS, kita tinggal meng-extend volume itu dengan disk yang belum dipakai. Caranya akan saya tunjukkan dalam tutorial ini.

Tutorial FreeNAS: Mengamankan Web Administrasi Dengan HTTPS

Semua orang mungkin tahu kalau komunikasi data lewat protokol Hypertext Transfre Protocol (HTTP) itu tidak aman. Loh ada yang belum pernah dengar hal ini? Baiklah, jadi semua data yang ditransmisikan oleh protokol HTTP itu berbentuk plain text. Artinya, siapapun bisa menyadapnya di tengah jalan untuk melihat apa isi dari transmisi tersebut. Nah, masalahnya web administrasi FreeNAS itu masih menggunakan HTTP. Kita harus mengamankannya dengan bantuan SSL sehingga komunikasinya dilewatkan protokol HTTPS yang lebih aman. Bisa lebih aman karena HTTPS mengenkripsi data yang lewat di atasnya.

Tutorial FreeNAS: Setting iSCSI Target Tanpa Autentikasi

Server FreeNAS menggunakan istgt untuk menyediakan layanan iSCSI. Dengan mengaktifkan iSCSI, kita mengubah server FreeNAS agar berperilaku seperti Storage Area Network (SAN). Bedanya jika SAN beroperasi di jaringan fibre channel, iSCSI tidak memerlukan infrastruktur khusus seperti itu. FreeNAS dapat menjalankan layanan ini di jaringan ethernet yang kita miliki. Berbeda dengan setting iSCSI target di OpenFiler yang cukup sederhana, di FreeNAS prosesnya sedikit lebih panjang. Setidaknya ada tujuh tahapan untuk melakukan setting iSCSI target tanpa autentikasi di FreeNAS.

Trik Booting Virtual Machine Super Cepat Di VirtualBox

Menunggu itu membosankan, tidak menyenangkan, kadang bisa memancing emosi. Semua orang mungkin setuju dengan hal itu. Saya juga tidak suka menunggu, termasuk menunggu virtual machine yang membutuhkan waktu cukup lama hanya untuk booting. Apalagi misalnya sistem operasi yang kita jalankan di atas Virtualbox memiliki banyak aplikasi yang berat, pasti waktu booting semakin lama. Tentu saja ini tidak menyenangkan. Kalau bisa cepat, mengapa harus lambat? Untungnya Virtualbox mempunyai satu fitur yang dapat menjadikan boot virtual machine super cepat.

Instalasi ZFS On Linux Di Ubuntu Server 12.04

Saya sudah sempat mengenal ZFS (Zettabyte File System) ketika OpenSolaris diperkenalkan oleh Sun Microsystems. Saat itu ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan file system ini, salah satunya adalah kemampuannya untuk membuat snapshot dan rollback semudah mengembalikan berkas yang dikirim ke recycle bin. Filesystem ini juga sangat dinamis, kita dapat menambahkan harddisk lain ke dalamnya dengan sangat mudah. Sayangnya saat Oracle mengambil alih kepemilikan Sun Microsystems, OpenSolaris dibunuh begitu saja. Beberapa saat kemudian ada proyek yang berusaha menjalankan ZFS di Linux dengan bantuan FUSE. Walau sempat tertarik, saya tidak pernah mencobanya. Kini, saya kembali mencobanya setelah mengetahui ZFS On Linux, sebuah proyek porting ZFS yang akan berjalan native di Linux.

Tutorial FreeNAS: Mengaktifkan Server SSH

SSH atau Secure Shell merupakan protokol jaringan yang menyediakan komunikasi data, remote shell, dan remote command excetution terenkripsi. SSH menyediakan jalur yang aman di atas jaringan yang tidak aman. Keamanan tersebut dicapai dengan mengenkripsi semua data yang akan ditransmisi melewati jalur SSH. FreeNAS menggunakan OpenSSH untuk menyediakan SSH. Layanan ini tidak diaktifkan secara default, kita harus melakukan konfigurasi dan menjalankannya dari web administrasi.

Tutorial FreeNAS: Management User Dan Group

Membuat user dan group di FreeNAS 8.3.1 akan sangat berguna. Kita dapat mengatur akses untuk suatu volume atau dataset berdasarkan keberadaan user dan group ini. Artinya orang yang tidak berhak tidak akan dapat mengakses data tertentu. Konsep ini sangat penting untuk mengamankan berbagai layanan dan data yang ada di server. FreeNAS mendukung autentikasi local user, LDAP, maupun Active Directory. Jika di jaringan sudah terdapat layanan LDAP atau Active Directory, kita sebaiknya mengimpor user dan group dari layanan tersebut ke FreeNAS. Jika tidak, maka kita dapat membuat user dan group di server FreeNAS. Yang terakhir ini yang akan kita bahas dalam tutorial ini.

Tutorial FreeNAS: Mengaktifkan Anonymous FTP

FreeNAS 8.3.1 menggunakan software proftpd untuk menyediakan layanan FTP. File Transfer Protocol atau FTP merupakan salah satu layanan berbagi file yang cross platform. FTP juga mudah untuk dikonfigurasi. Klien dapat menggunakan sistem operasi apa saja asalkan tersedia aplikasi klien FTP. Kebanyakan sistem operasi sudah menyertakan klien FTP berbasis command line yang siap digunakan mengakses layanan ini. Pengguna bahkan juga dapat mengunduh dari server FTP menggunakan browser Internet. Namun FTP tidak disarankan untuk transfer berkas dengan isi yang sensitif atau rahasia. Ini karena protokol mentransmisikan data tanpa enkripsi, sehingga rentan disadap. Tutorial ini akan menjelaskan konfigurasi anonymous FTP di Freenas 8.3.1.

Tutorial FreeNAS: Setting Samba/Windows Share

FreeNAS 8.3.1 menggunakan perangkat lunak Samba untuk menyediakan layanan Windows share. Samba merupakan implementasi protokol CIFS/SMB versi free/open source software yang dapat berjalan di berbagai platform turunan Unix. Kita akan membahas pengaturan Windows sharing (Samba) dalam Tutorial Ngoprek kali ini. Konfigurasi yang digunakan dalam artikel ini sangat sederhana tanpa menggunakan proses autentikasi sama sekali. Artinya setiap pengguna yang tergabung ke jaringan dapat mengakses Windows sharing ini.

Tutorial FreeNAS: Setting Unix (NFS) Share

Fitur file sharing di FreeNAS dibagi menjadi tiga, yaitu Apple share menggunakan protokol AFP, Unix share menggunakan protokol NFS, dan Windows share menggunakan protokol CIFS/SMB. Server-server dari keluarga Unix seperti Linux dan FreeBSD tentu saja lebih ideal menggunakan storage berbasis NFS. Walaupun demikian server-server turunan *Nix ini juga dapat mengakses file sharing lewat CIFS/SMB atau lebih populer dengan sebutan Samba di kalangan pengguna Linux.  Artikel Tutorial Ngoprek kali ini akan membahas setting NFS share di FreeNAS 8.3.1.

Tutorial FreeNAS: ZFS Volume Management

Walaupun sudah selesai melakukan instalasi server FreeNAS, kita belum benar-benar memiliki NAS sebelum kita menambahkan volume baru. Volume inilah yang nantinya kita konfigurasi menjadi storage yang dapat digunakan di klien. FreeNAS mendukung dua jenis volume, yaitu UFS dan ZFS. Yang terakhir disebutkan itu menjadi salah satu fitur unggulan server FreeNAS karena memiliki fitur yang canggih dan dapat diandalkan. Silakan membaca artikel Wikipedia tentang ZFS untuk mengetahui lebih lanjut tentang kehebatan filesystem buatan Sun Microsystems ini.

Tutorial Instalasi Owncloud Storage Server Di Ubuntu 12.04

Pernah merasa penasaran bagaimana mengembangkan cloud storage semacam Dropbox, Ubuntu One, Google Drive, atau Microsoft Skydrive? Kalau ya, sekarang kita dapat membangun layanan cloud seperti itu di server sendiri. Bagaimana caranya? Sangat gampang sekali, kita cukup memasang web server yang mendukung PHP kemudian menjalankan Owncloud di atasnya. Belum pernah mendengar nama Owncloud? Perangkat berbasis web ini memungkinkan kita megakses berkas di server semudah browsing Internet. Ia juga mampu melakukan sinkronisai berkas, daftar kontak di ponsel, hingga jadwal kalender dari desktop/ponsel ke server. Tertarik? Simak panduan instalasi Owncloud di Ubuntu 12.04 Server berikut ini.

Sharing File Dengan Samba Di Ubuntu

Ubuntu versi terbaru sudah menyertakan Samba dalam instalasi default. Artinya kita dapat langsung  melakukan sharing file tanpa instalasi aplikasi apapun. Bahkan kita dapat membuat direktori sharing baru dengan klik kanan di Nautilus. Sederhananya kita hanya butuh dua sampai tiga klik untuk membagikan file di jaringan. Mengakses sharing file juga dapat kita lakukan menggunakan Nautilus. Inilah salah satu kelebihan Ubuntu yang membuat banyak user kepincut. Artikel Tutorial Ngoprek berikut ini akan membahas cara mudah sharing file dengan Samba di Ubuntu.

Tutorial Instalasi AjaXplorer Di Ubuntu 12.04 Server

AjaXplorer adalah sebuah perangkat lunak filesystem management berbasis web. Aplikasi ini secara ajaib akan mengubah web server kita menjadi file explorer seperti Windows Explorer atau Nautilus. Kita dapat mengunduh maupun mengunggah berkas ke server menggunakan browser yang mendukung ajax. AjaXplorer juga mempunyai kemampuan untuk memainkan berkas MP3 maupun video langsung di browser. Kemampuannya dapat kita tingkatkan menggunakan plugin yang tersedia cukup banyak. Software ini juga mendukung autentikasi sehingga keamanannya lebih terjamin.

Tutorial Instalasi Server Storage OpenMediaVault

OpenMediaVault adalah distro Linux berbasis Debian yang dapat kita gunakan sebagai server storage atau NAS (Network-Attached Storage). Fitur-fitur yang dimiliki distro ini hampir sama seperti tiga distro server storage lainnya yang sudah pernah dibahas di Tutorial Ngoprek (OpenFiler, FreeNAS, dan NAS4Free) yaitu administrasi berbasis web, Software RAID, SMART, LVM, iSCSI, quota, dll. Sedangkan protokol yang didukungnya juga cukup lengkap meliputi CIFS (Samba), FTP, NFS, TFTP, AFP, Rsync, dll.

Tutorial Konfigurasi Jaringan Server NAS4Free

Langkah pertama yang harus kita lakukan setelah proses instalasi server NAS4Free selesai adalah konfigurasi jaringan. Jika tidak, maka kita tidak dapat menggunakan web administrasi untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut. Alamat IP yang kita tetapkan untuk server inilah yang nantinya digunakan untuk mengakses antarmuka web milik NAS4Free. Pengaturan ini dapat kita lakukan begitu masuk sistem NAS4Free setelah reboot. Artikel Tutorial Ngoprek kali ini akan membahas langkah demi langkah konfigurasi jaringan di server NAS4Free.

Tutorial Instalasi NAS4Free Storage Server

Apa Itu NAS4Free


NAS4Free adalah distrisbusi sistem operasi open source berbasis FreeBSD yang ditujukan untuk server NAS (Network-Attached Storage). Distro ini merupakan kelanjutan dari proyek FreeNAS 7. Fitur-fitur yang menjadi unggulan NAS4Free antara lain ZFS, Software RAID, disk encryption, dan SMART. Protokol berbagai yang disediakan juga cukup lengkap, seperti CIFS (Samba), FTP, NFS, TFTP, AFP, Rsync, Unison, iSCSI, HAST, CARP, Bridge, UPnP, dan Bittorrent. Sama seperti kebanyakan distro NAS lainnya, NAS4Free juga menyediakan antarmuka administrasi berbasis web yang sangat mudah digunakan.

Kumpulan Tips dan Trik Ubuntu 13.04

Begitu selesai melakukan instalasi Ubuntu 13.04, ada banyak hal yang harus kita lakukan. Mulai dari memasang berbagai aplikasi wajib untuk mendukung kebutuhan maupun pekerjaan kita hingga melakukan berbagai tweak untuk menyesuaikan penampilan desktop dengan keinginan kita. Bahkan mungkin beberapa orang akan mengganti desktop Unity dengan KDE, Gnome, MATE, atau Cinnamon. Saya pribadi masih cukup nyaman menggunakan Unity di Ubuntu 13.04 walaupun ada beberapa hal yang cukup mengganggu.

7 Software/Aplikasi Wajib Ubuntu 13.04

Ubuntu 13.04 memang hadir dengan paket aplikasi yang cukup lengkap dalam instalasinya. Namun menambahkan software atau aplikasi baru tentu akan semakin menambah kelengkapan tersebut. Apalagi beberapa software maupun aplikasi yang cukup populer di kalangan pengguna Linux tidak terdapat di repositori resmi Ubuntu 13.04. Hal itu dapat terlihat dari kebanyakan software dan aplikasi dalam daftar ini harus diunduh dari situs resmi pembuatnya. Tanpa berpanjang cerita lagi, berikut adalah 7 software dan aplikasi wajib Ubuntu 13.04.

Instalasi Google Earth Di Ubuntu 13.04

Google Earth merupakan salah satu produk Google yang cukup fenomenal. Aplikasi ini menampilkan Bumi dalam bentuk tiga dimensi. Bahkan jika terkoneksi ke Internet, kita dapat menyaksikan berbagai informasi tambahan ditampilkan oleh Google Earth. Mulai dari informasi tentang suatu tempat, foto-foto, hingga panoramio tiga dimensi. Bisa dibilang, Google Earth adalah bentuk tiga dimensi dari Google Map. Nah, di artikel Tutorial Ngoprek kali ini kita akan membahas instalasi Google Earth di Linux Ubuntu 13.04.

Cara Install Skype Di Linux Ubuntu 13.04

Skype merupakan salah satu layanan VoIP atau Voice over Internet Protocol yang cukup populer di kalangan pengakses Internet. Layanan yang disediakannya cukup lengkap mulai dari voice calling, video calling, conference calling, phone calling, chatting, hingga sms pun tersedia. Aplikasi Skype juga dapat berjalan di hampir semua sistem operasi populer seperti Windows, Linux, dan MacOS X. Ketika Skype diakuisisi oleh Microsoft beberapa waktu lalu, sempat ada kekhawatiran aplikasi klien untuk Linux tidak disediakan lagi. Namun hingga kini kekhawatiran itu belum terbukti. Berikut ini adalah cara install Skype di Ubuntu 13.04.

Trik Mengaktifkan Workspace (Virtual Desktop) Ubuntu 13.04

Ada yang sedikit aneh ketika pertama kali menggunakan Ubuntu 13.04, saya tidak menemukan virtual desktop atau workspace di desktop. Biasanya saya menggunakan fitur ini agar desktop tidak terlalu rame dengan jendela-jendela aplikasi yang sedang berjalan. Adanya workspace memungkinkan kita untuk mengelompokkan aplikasi sejenis lalu meletakkannya di workspace tertentu. Trik ini membuat desktop menjadi lebih ringkas. Selain itu kita juga jadi lebih mudah ketika hendak mengakses jendela aplikasi yang sedang terbuka.

Integrasi Social Media Dengan Ubuntu 13.04

Mereka yang ingin selalu tersambung dengan media sosial untuk memdapatkan kabar paling up to date atau sekedar bernarsis ria pasti senang dengan fitur Ubuntu 13.04 yang satu ini. Yup, Canonical membenamkan integrasi yang sangat mendalam dengan berbagai akun social media dengan Ubuntu terbaru. Mulai dari Facebook, Twitter, Flickr, Yahoo, Google, AIM, Windows Live, Jabber, hingga salut sudah didukung. Di rilis berikutnya kemungkinan daftar ini akan semakin banyak. Hebatnya lagi kita dapat menggunakan informasi login ini ke berbagai aplikasi yang mendukungnya. Jadi kita cukup mengatur sekali saja untuk login di berbagai aplikasi. Sungguh sangat praktis.

Trik Menggunakan Google Public DNS Di Modem AHA

Di artikel Tutorial Ngoprek beberapa waktu lalu sudah dibahas trik mengakali blok Internet di modem AHA, namun dengan cara tersebut kita harus mengubah pengaturan DNS setiap kali tersambung ke Internet. Tentu saja hal seperti hanya membuang waktu dan tidak praktis. Kita bisa mengakali hal ini dengan mengatur agar koneksi modem AHA hanya mengambil alamat IP saja saat dialing ke provider Esia. Sedangkan pengaturan DNS akan kita tetapkan secara manual agar statis menggunakan Google Public DNS.

Instalasi Virtualbox 4.2.12 Di Ubuntu 13.04

Virtualbox merupakan salah satu perangkat lunak virtualisasi desktop terbaik saat ini. Kemampuannya untuk menjalankan berbagai macam sistem operasi sudah teruji dengan baik. Mulai dari Windows, Linux, hingga FreeBSD dapat berjalan dengan baik di Virtualbox. Saya sangat sering menggunakan Virtualbox untuk mencoba berbagai distro Linux. Virtualbox dengan kemampuannya mengemulasi jaringan juga dapat kita jadikan lab network dalam satu PC/laptop saja. Di Ubuntu 13.04 ada dua pilihan Virtualbox, Open Source Edition (OSE) dan versi Oracle. Tutorial Ngoprek akan membahas instalasi keduanya.

Tutorial Instalasi Google Chrome Di Ubuntu 13.04

Tak bisa dipungkiri, Google Chrome salah satu browser paling populer saat ini. Jumlah penggunanya dikabarkan terus berkembang mendekati Mozilla Firefox. Namun karena satu dan beberapa hal, browser keluaran Google ini tidak disertakan di repositori Ubuntu. Para pengguna harus mengunduh lalu memasangnya secara manual. Kalau nekat tak mau menggunakan perangkat lunak dari luar repo, kita bisa install Chromium yang merupakan versi open source dari Google Chrome. Namun artikel Tutorial Ngoprek kali ini tidak akan membahas instalasi Chromium.

Trik Mount Harddisk Otomatis Di Ubuntu 13.04

Harddisk yang tidak di-mount secara otomatis sering kali membuat pengguna Linux pemula kebingungan. Sebenarnya di Ubuntu 13.04, kita dapat dengan mudah mengaksesnya melalui file explorer Nautilus. Hanya saja cara ini masih kurang praktis, pasalnya mount tidak dilakukan secara otomatis. Seandainya saja kita punya aplikasi yang harus berjalan saat login dan aplikasi itu butuh akses data maka ia akan macet. Lalu bagaimana caranya supaya harddisk di-mount secara otomatis di Ubuntu 13.04? Ngoprek Tutorial akan membahas triknya.


Instalasi Teamviewer Di Ubuntu 13.04 64 Bit

Teamviewer merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan untuk urusan remote-meremote. Aplikasi ini memang cukup powerful, kita dapat mengakses desktop dalam jaringan LAN maupun WAN tanpa perlu setting yang ribet. Kita juga dapat merekam sesi yang sedang berjalan menjadi sebuah video untuk membuat dokumentasi atau tutorial. Teamviewer juga memungkinkan beberapa user mengakses suatu desktop secara bersamaan. Selain itu, aplikasi ini juga gratis selama digunakan untuk keperluan personal.