5 Distro Server Linux Terbaik Untuk Enterprise
Seiring dengan semakin matangnya sistem operasi GNU/Linux, perusahaan-perusahan berskala enterprise semakin banyak yang mengadopsinya di sisi infrastruktur. Bahkan perusahaan sekelas Google, Facebook, Yahoo, Amazon, Twitter, dan Wikipedia sekalipun sudah mengadopsi GNU/Linux sebagai sistem operasi utama di data center-nya. Sifat GNU/Linux yang bebas dioprek menjadi salah satu alasan meningkatnya penggunaan sistem operasi ini. Selain itu banyak juga distro yang khusus dirancang untuk kalangan enterprise tersedia secara gratis. Berikut ini adalah 5 distro server free terbaik untuk enterprise.
CentOS
Distro ini diturunkan langsung dari kode sumber Red Hat Enterprise Linux (RHEL) yang menjadi pemain kunci untuk pasar server enterprise. Walaupun demikian kita tidak dapat berharap kalau CentOS akan memiliki semua fitur yang ada di RHEL karena beberapa di antaranya bersifat komersial. Rilis distro ini disesuaikan dengan rilis distro induknya. Jadi ketika ada rilis terbaru dari RHEL akan segera diikuti dengan rilis CentOS.
OpenSUSE merupakan versi gratis dari SUSE Linux Enterprise Server (SLES) yang dikembangkan oleh komunitas dengan dukungan dari Novell. OpenSUSE merupakan dasar pengembangan dari SLES. Salah satu fitur unggulan distro ini yang hampir tidak dimiliki distro lain adalah YaST. Tool ini sangat membantu seorang sysadmin dalam melakukan berbagai konfigurasi yang rumit.
Sama seperti halnya OpenSUSE, Fedora merupakan versi gratis dari RHEL. Namun berbeda dengan CentOS distro ini justru menjadi test bed untuk fitur-fitur yang nantinya dimasukkan di versi terbaru RHEL. Fedora dirilis secara berkala setiap enam bulan sekali. Saat ini Fedora rilis terbaru sudah mencapai versi 18.
Walaupun termasuk pendatang baru, Oracle Linux banyak mendapat perhatian di pasar server enterprise. Selain karena diturunkan langsung dari kode sumber RHEL, distro ini juga hadir dengan berbagai inovasi dan fitur yang diklaim jauh lebih baik dari distro induknya. Beberapa fitur unggulannya seperti Unbreakable Linux Kernel, Ksplice, Dtrace, dll. Rilis distro ini disesuaikan dengan RHEL, saat ini versi terbaru adalah Oracle Linux 6.3.
Ubuntu yang mempunyai siklus rilis sangat cepat hadir dengan versi Long Term Support (LTS) untuk memberi dukungan yang lebih panjang di versi server. Dengan adanya Ubuntu Server LTS, dukungan update dan security berubah menjadi lima tahun dibandingkan pada rilis biasa yang hanya 18 bulan. Ubuntu Server LTS terbaru juga hadir dengan berbagai fitur canggih seperti Metal as a Service (MAAS) dan dukungan untuk cloud computing.
OpenSUSE
Fedora
Sama seperti halnya OpenSUSE, Fedora merupakan versi gratis dari RHEL. Namun berbeda dengan CentOS distro ini justru menjadi test bed untuk fitur-fitur yang nantinya dimasukkan di versi terbaru RHEL. Fedora dirilis secara berkala setiap enam bulan sekali. Saat ini Fedora rilis terbaru sudah mencapai versi 18.
Oracle Linux
Walaupun termasuk pendatang baru, Oracle Linux banyak mendapat perhatian di pasar server enterprise. Selain karena diturunkan langsung dari kode sumber RHEL, distro ini juga hadir dengan berbagai inovasi dan fitur yang diklaim jauh lebih baik dari distro induknya. Beberapa fitur unggulannya seperti Unbreakable Linux Kernel, Ksplice, Dtrace, dll. Rilis distro ini disesuaikan dengan RHEL, saat ini versi terbaru adalah Oracle Linux 6.3.
Ubuntu
Ubuntu yang mempunyai siklus rilis sangat cepat hadir dengan versi Long Term Support (LTS) untuk memberi dukungan yang lebih panjang di versi server. Dengan adanya Ubuntu Server LTS, dukungan update dan security berubah menjadi lima tahun dibandingkan pada rilis biasa yang hanya 18 bulan. Ubuntu Server LTS terbaru juga hadir dengan berbagai fitur canggih seperti Metal as a Service (MAAS) dan dukungan untuk cloud computing.
nuhun infona sangat bermanfaat..., salam opensource..
BalasHapusBlog: Sama-sama
HapusDebian mana bro?
BalasHapusmemangnya debian gak bagus untuk server ya?
mohon pencerahan.
nitip link gan http://media-majalengka.com
BalasHapus